Senin, 16 Mei 2011

abses otak

Abses Otak   DEFINISI
Abses Otak adalah penimbunan nanah yang terlokalisasi di dalam otak.

PENYEBAB
Abses otak jarang terjadi dan bisa merupakan akibat dari:
- Penyebaran infeksi di bagian lain dari kepala (misalnya gigi, hidung atau telinga)
- Cedera kepala yang menembus ke otak
- Infeksi di bagian tubuh yang lain, yang disebarkan melalui darah.

GEJALA
Abses otak bisa menyebabkan berbagai gejala, tergantung kepada lokasinya.
Gejalanya bisa berupa sakit kepala, mual, muntah, rasa mengantuk, kejang, perubahan kepribadian dan gejala kelainan fungsi otak lainnya.

Gejala-gejala tersebut bisa timbul dalam beberapa hari atau beberapa minggu.

Pada awalnya penderita meraskan demam dan menggigil, tetapi gejala ini bisa menghilang ketika tubuh berhasil menangkal infeksi tersebut.

DIAGNOSA
Pemeriksaan terbaik untuk menemukan abses otak adalah CT scan atau MRI.

Biopsi dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan tumor atau stroke dan untuk menentukan organisme penyebab terjadinya abses.

PENGOBATAN
Pengobatan untuk abses otak adalah antibiotik; yang paling sering digunakan adalah penisilin, metronidazol, nafsilin dan sefalosporin (misalnya seftizoksim).
Antibiotik biasanya dilanjutkan sampai 4-6 minggu dan pemeriksaan CT scan dan Mri diulang setiap 2 minggu.

Jika antibiotik tidak berhasil mengatasi keadaan ini, maka dilakukan pembedahan untuk membuang nanah.

Kadang abses menyebabkan bertambahnya tekanan dan pembengkakan di dalam otak.
Keadaan ini sangat serius dan bisa menyebabkan kerusakan otak yang menetap, sehingga diberikan kortikosteroid dan obat lainnya (misalnya manitol) untuk mengurangi pembengkakan otak dan mengurangi tekanan di dalam otak.


Info Penyakit
Abses Otak
Definition :
Abses otak adalah kumpulan nanah yang terbungkus oleh suatu kapsul dalam jaringan otak yang disebabkan karena infeksi bakteri atau jamur. Abses otak biasanya akibat komplikasi dari suatu infeksi, trauma atau tindak pembedahan. Keadaan-keadaan ini jarang terjadi, namun demikian insidens terjadinya abses otak sangat tinggi pada penderita yang mengalami gangguan kekebalan tubuh (seperti penderita HIV positif atau orang yang menerima transplantasi organ).
Sign & Symptoms :
Gejala yang timbul bervariasi dari seorang dengan yang lain, tergantung pada ukuran dan lokasi abses pada otak. Lebih dari 75% penderita mengeluh sakit kepala dan merupakan gejala utama yang paling sering dikeluhkan. Sakit kepala yang dirasakan terpusat pada daerah abses dan rasa sakit semakin hebat dan parah. Aspirin atau obat lainnya tidak akan menolong menyembuhkan sakit kepala tersebut. Kuranglebih separuh dari penderita mengalami demam tetapi tidak tinggi. Gejala-gejala lainnya adalah mual dan mintah, kaku kuduk, kejang, gangguan kepribadian dan kelemahan otot pada salah satu sisi bagian tubuh.
Diagnose :
Gejala awal abses otak tidak jelas karena tidak spesifik. Pada beberapa kasus, penderita yang berobat dalam keadaan distress, terus menerus sakit kepala dan semakin parah, kejang atau defisit neurologik (misalnya otot pada salah satu sisi bagian tubuh melemah). Dokter harus mengumpulkan riwayat medis dan perjalanan penyakit penderita serta keluhan-keluhan yang diderita oleh pasien. Harus diketahui kapan keluhan pertama kali timbul, perjalanan penyakit dan apakah baru-baru ini pernah mengalami infeksi. Untuk mendiagnosis abses otak dilakukan pemeriksaan CT sken (computed tomography) atau MRI sken (magnetic resonance imaging) yang secara mendetil memperlihatkan gambaran potongan tiap inci jaringan otak. Abses terlihat sebagai bercak/noktah pada jaringan otak. Kultur darah dan cairan tubuh lainnya akan menemukan sumber infeksi tersebut. Jika diagnosis masih belum dapat ditegakkan, maka sampel dari bercak/noktah tersebut diambil dengan jarum halus yang dilakukan oleh ahli bedah saraf.
Prevention :
Kebanyakkan abses otak berhubungan dengan higiene mulut yang buruk, infeksi sinus yang kompleks atau gangguan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, pencegahan yang terbaik adalah menjaga dan membersihkan rongga mulut dan gigi dengan baik serta secara teratur mengunjungi dokter gigi. Infeksi sinus diobati dengan dekongestan dan antibiotika yang tepat. Infeksi HIV dicegah dengan tidak melakukan hubungan seks yang tidak aman.

Ada 2 pendekatan yang dilakukan dalam terapi abses otak, yaitu :
  1. Antibiotika untuk mengobati infeksi. Jika diketahui infeksi yang terjadi disebabkan oleh bakteri yang spesifik, maka diberikan antibiotika yang sensitif terhadap bakteri tersebut, paling tidak antibiotika berspektrum luas untuk membunuh lebih banyak kuman penyakit. Paling sedikit antibiotika yang diberikan selama 6 hingga 8 minggu untuk menyakinkan bahwa infeksi telah terkontrol.
  2. Aspirasi atau pembedahan untuk mengangkat jaringan abses. Jaringan abses diangkat atau cairan nanah dialirkan keluar tergantung pada ukuran dan lokasi abses tersebut. Jika lokasi abses mudah dicapai dan kerusakkan saraf yang ditimbulkan tidak terlalu membahayakan maka abses diangkat dengan tindakan pembedahan. Pada kasus lainnya, abses dialirkan keluar baik dengan insisi (irisan) langsung atau dengan pembedahan yaitu memasukkan jarum ke lokasi abses dan cairan nanah diaspirasi (disedot) keluar. Jarum ditempatkan pada daerah abses oleh ahli bedah saraf dengan bantuan neurografi stereotaktik, yaitu suatu tehnik pencitraan radiologi untuk melihat jarum yang disuntikkan ke dalam jaringan abses melalui suatu monitor. Keberhasilan pengobatan dilakukan dengan menggunakan MRI sken atau CT sken untuk menilai keadaan otak dan abses tersebut. Antikonvulsan diberikan untuk mengatasi kejang dan penggunaanya dapat diteruskan hingga abses telah berhasil diobati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar